Senin, 30 Maret 2020

Dilarang Menyontek di India

Dengan alasan menahan kecurangan dan praktek mencontek, sebuah sekolah tinggi di di Haveri, Karnataka, India menerapkan kebijakan baru pas melaksanakan ujian tertulis. Caranya adalah mewajibkan para pelajar menutup kepala bersama kardus.

Dikutip dari CNN, Selasa (22/10), praktek itu dijalankan pada Rabu pekan lantas di Sekolah Tinggi Pra-Universitas Bhagat. Kardus yang sudah dimodifikasi itu agar penglihatan para siswa yang menggunakannya cuma berfokus pada perihal yang di depannya saja.

Kejadian itu lantas diabadikan seorang pegawai sekolah di dalam beberapa foto yang lantas diunggah ke Facebook. Foto-foto berikut lantas tersebar bersama cepat dan menyebabkan kritik di media sosial. Menteri Pendidikan Negara Bagian Karnataka, S. Suresh Kumar, berpikiran praktek yang dijalankan perguruan tinggi berikut tidak dapat diterima.

"Semua orang tidak berhak memperlakukan orang lain, terutama para siswa, lebih dari binatang. (Perbuatan) ini akan ditangani bersama tepat," kata Kumar di dalam cuitan Twitternya.

Perwakilan manajemen sekolah tinggi, M.B. Sateesh, perlihatkan pihak sekolah tinggi sudah menyebabkan penjelasan tercantum dan permintaan maaf kepada pemerintah setempat.

Lebih lanjut, ia mengedepankan uji cobalah itu tidak diwajibkan dan pihak sekolah sudah memberitahu para orangtua murid. Uji cobalah akan berlaku kepada siswa yang sudah memperoleh persetujuan orangtua, di mana di dalam ujian itu cuma tersedia 56 dari 72 peserta ujian yang melaksanakan eksperimen tersebut.

"Mereka bilang mereka nyaman bersama uji cobanya. Pihak sekolah tinggi tidak mengganggu para siswa. [Uji coba] ini cuma pilihan, beberapa [siswa] terlibat di dalam eksperimen dan lainnya tidak," ujarnya.

Sateesh lantas menyatakan bahwa selama selama uji coba, para siswa membawa kardus sendiri dan melepasnya setelah 15 sampai 30 menit. Pihak sekolah tinggi menganjurkan mereka melepasnya di dalam pas satu jam setelah mengerjakan ujian. Kebijakan itu diterapkan setelah sekolah tinggi itu didera masalah kecurangan yang massif pada tahun lalu.

Tindakan kecurangan di India sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir, di mana persoalan yang paling tenar terjadi pada 2015 silam di Bihar. Kejadian itu perlihatkan para orang tua dan kerabat keluarga yang memanjat dinding sekolah agar dapat memberi tambahan kertas sontekan.

Pendidikan di India diakui sebagai komoditas berharga yang dapat menjadi kunci untuk dapat nampak dari lingkaran kemiskinan. Namun, pendidikan terhitung dapat menyebabkan para siswa berada di bawah tekanan dikarenakan mesti dapat lulus ujian dan tingkatkan ekspektasi di pas yang sama.

Para kritikus menilai tekanan sebagai motif utama dari kecurangan dan penyebab kesegaran mental yang lemah di kalangan siswa. Akibat tekanan pendidikan dianggap menjadi pemicu persoalan bunuh diri 19 siswa di Telanga setelah hasil ujian mereka terbit.

Bagikan

Jangan lewatkan

Dilarang Menyontek di India
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.